Pamanku Kesalahanku

Latiao Pahlawan Kecil 



Latiao Pahlawan Kecil 

0Latiao menambahkan, "Jika paman tidak percaya, tanya saja pada Bu Guru dan teman-temanku yang lain."     
1

Zhou Mingye menoleh menatap anak-anak yang sedang menangis karena ketakutan dan tidak mengerti apa-apa.      

Lalu ada seorang anak perempuan yang terisak dan berkata, "Ng, Han Weilan bertanya pada paman itu, mau makan atau tidak…."     

Mo Yangyang mengerutkan alis karena merasa ada yang tidak benar. Ia pun bertanya, "Kapten Zhou, apa maksud Anda menanyakan ini? Anakku baru berusia 4 tahun, kurasa, Anda… seperti sedang menginterogasi tersangka?"     

Zhou Mingye segera menggelengkan kepala, "Tidak, tidak… kami hanya mengikuti prosedur seperti biasa. Kami menyisir semua yang ada di tempat kejadian, dan sama sekali tidak ada niat untuk menginterogasi!"     

Kemudian Zhou Mingye menunduk menatap Latiao, "Hari ini Latiao adalah pahlawan kecil. Kamu telah menyelamatkan banyak anak, kamu sangat hebat!"     

Normalnya, atasan pasti akan memberi Latiao penghargaan publik.      

Bagaimanapun kemampuan anak ini dalam menghadapi bahaya, nyatanya dapat dengan mudah membuat orang memujinya.      

Orang dewasa saja, tidak semua mampu bertindak menghadapi bahaya seperti ini.      

Tatapan mata Latiao tampak sedih, "Tapi, teman sekelasku ada yang mati, juga ada seorang guru yang mati."     

"Paman itu, kenapa menabrak kami?" Tanyanya.      

"Karena…." Seketika Zhou Mingye tidak tahu cara menjelaskannya kepada Latiao.      

Haruskan dia mengatakan bahwa pengemudi tersebut mengalami halusinasi dan tidak sadarkan diri setelah menghisap narkoba?     

Namun jika membicarakan narkoba dengan anak-anak, bagaimana mereka bisa mengerti?     

Latiao terus bertanya, "Kudengar ada orang bilang, paman pengemudi itu memakan barang yang tidak baik, lalu otaknya rusak. Barang yang tidak baik itu… apa? Kenapa kalau tidak baik, masih ada orang yang memakannya?"     

Zhou Mingye menatap wajah kecil Latiao yang polos sambil menggerakkan bibirnya, namun masih tidak tahu cara menjelaskannya.     

Seorang petugas polisi membantu Zhou Mingye keluar dari kesulitan, "Begini Nak, ada orang jahat yang menjual barang-barang buruk kepada paman pengemudi itu, jadi..."     

Latiao menyela, "Jadi, bukankah paman polisi seharusnya secara khusus menangkap orang jahat itu? Tapi, kenapa tidak menangkap orang-orang jahat itu?"     

Polisi ini pun seolah-olah dituntun oleh anak kecil.     

Zhou Mingye berjongkok, kedua matanya menatap Latiao dengan tenang, "Latiao, tenang saja, paman-paman polisi pasti akan menangkap orang-orang jahat itu, pasti…."     

Latiao dengan tenang menanggapinya, "Kalau begitu, paman-paman polisi harus menangkapnya. Sebelum mati, paman pengemudi itu bilang bahwa dia sangat menyesal telah makan barang yang tidak baik. Dia juga bilang… barang yang tidak baik itu masih sangat banyak…."     

Mendengar itu, ekspresi Zhou Mingye dan lainnya langsung berubah.      

"Dia bilang apa lagi? Apakah dia memberitahu tempat penyimpanan barang-barang itu?"     

Latiao menggelengkan kepala, "Tidak, dia hanya bilang itu saja…."     

Ada seorang polisi yang dengan cemas melanjutkan pertanyaan, "Kalian berbicara selama 1 menit, dia tidak mungkin hanya bicara itu saja. Nak, tolong ingat baik-baik, ini sangat penting, mengerti?"     

Karena ia sangat cemas dan terburu-buru ingin menguak kasus ini, jadi cara bicaranya jadi terasa tidak enak didengar.     

Mo Yangyang mengerutkan kening dan menarik Latiao ke belakangnya, "Anakku tidak tahu. Dia berusia empat tahun, dalam situasi berbahaya seperti itu, dia bisa bertahan dengan aman dan menyelamatkan begitu banyak orang saja itu sudah merupakan keajaiban…"      

"Selain itu, kamu adalah polisi. Polisi sudah seharusnya sekarang kamu bergegas dan mengejar petunjuk lain, daripada menginterogasi anak kecil di sini. Dia itu bukan tahanan kalian."     

Polisi itu segera menyadari bahwa sikapnya tadi sangat buruk. Ia pun akhirnya segera meminta maaf, "Maaf, maaf, aku… aku terlalu terburu-buru, jadi aku sedikit kasar, aku minta maaf…"     

Mo Yangyang menghela napas, "Aku tahu kalian sedang terburu-buru, aku bisa memahaminya, dan kami bersedia bekerja sama, tetapi bisakah kalian tidak menakuti anak ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.